Bunda Fathan berkata..

Silahkan anggap seperti blog sendiri. semoga bermanfaat...

Senin, 26 November 2012

Dadu flanel untuk Fathan

Saya sangat senang, akhirnya mainan dadu kain flanel untuk anakku tercinta "Fathan Hamdan Afifi" sudah jadi. Sembari menunggu dan mendampingi si kecil tidur, saya iseng-iseng mencari kesibukan. Dan sebuah karya dadu flanel itulah hasilnya. Mainan sederhana tapi penuh makna. Walaupun dibilang masih terlalu dini untuk si kecil saya cuek aj. Banyak hal yang nantinya akan dapat diajarkan melalui dadu flanel itu. Seperti belajar warna, belajar angka, belajar jumlah, dsb.

Kain flanel merupakan bahan yang aman bagi anak-anak. Teksturnya yang lembut dan banyak corak. Mari bunda, kita berkreasi.....:D

Sabtu, 10 November 2012

Mengenalkan Makanan Pendamping ASI (MPASI)

Seperti telah kita ketahui bersama, ASI atau Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik bagi bayi. Dianjurkan untuk menyusui ASI eksklusif yaitu ASI saja tanpa makanan tambahan lain selama 6 bulan. Setelah 6 bulan, ibu bisa memberikan tambahan berupa makanan pendamping ASI (MPASI) dengan tetap memberikan ASI hingga anak genap berusia 2 tahun. Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai beberapa hal penting seputar makanan pendamping ASI supaya kita bisa memberikan yang terbaik bagi buah hati kita.
Kebutuhan Bayi Makin Meningkat
Seiring dengan semakin bertambahnya usia, keterampilan dan perilaku bayi semakin beragam. Tentu saja, kita sebagai orangtua akan bahagia dengan kemajuan tersebut. Namun demikian, jangan lupa bahwa kebutuhan bayi juga makin meningkat. ASI hanya memenuhi kebutuhan gizi bayi sebanyak 60% pada bayi usia 6-12 bulan. Sisanya harus dipenuhi dengan makanan lain yang cukup jumlahnya dan baik gizinya. Apalagi, kemajuan perkembangan indera perasa bayi sangat pesat setelah berusia 6 bulan, sehingga mereka bisa merekam aneka rasa bahan makanan.
Sebagai orangtua, kita perlu mengetahui bahwa usia bayi 6-12 bulan merupakan dasar bagi kemampuannya mengonsumsi berbagai jenis makanan untuk periode usia selanjutnya. Pemberian makan pada bayi harus bertahap, disesuaikan dengan perkembangan keterampilan makan bayi. Hal ini bertujuan supaya tidak muncul masalah kesulitan makan di kemudian hari.
Saat yang Tepat
Pada usia 6 bulan, rongga mulut mulai terbentuk dan bayi mulai melakukan gerakan seperti mengunyah, menggerakkan lidah dari depan ke belakang, dan mulai menunjukkan ketertarikan pada makanan. Pada usia ini, sangat tepat untuk mulai memperkenalkan makanan pendamping ASI. Saluran pencernaan bayi pada usia ini juga sudah mulai berfungsi dengan baik dan siap menerima makanan lain selain air susu ibunya.
Tanda bayi telah siap menerima makanan tambahan antara lain bayi sudah bisa menegakkan kepalanya sendiri tanpa bantuan dan bayi sudah tidak punya reflek  mengeluarkan makanan yang masuk ke mulutnya. Pertanda lainnya adalah ketertarikan bayi pada makanan yang ditunjukkan dengan memasukkan apa saja menggunakan tangannya ke dalam mulut dan bayi masih lapar walaupun sudah minum ASI.
Mengapa Perlu Diberikan Makanan Pendamping Asi?
Setelah menginjak usia 6 bulan, sudah perlu diberikan makanan pendamping ASI. Hal ini memiliki beberapa tujuan, antara lain:
  1. Melengkapi zat-zat gizi yang kurang dalam ASI. Kebutuhan anak makin meningkat sehingga setelah usia 6 bulan tidak cukup hanya diberi ASI saja.
  2. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan dengan berbagai rasa dan tekstur.
  3. Mengembangkan kemampuan bayi mengunyah dan menelan.
  4. Beradaptasi (menyesuaikan diri) dengan makanan yang mengandung kadar energi tinggi.
Apa yang Perlu Diperhatikan?
Kita bisa merujuk pada beberapa pedoman dan catatan berikut ini supaya pemberian makanan pendamping ASI bisa berjalan dengan baik:
  • Berikan makanan pendamping ASI secara hati-hati, bertahap, sedikit demi sedikit, mulai dari bentuk yang encer secara berangsur-angsur kemudian baru ke makanan yang lebih kental. Awali dengan bubur susu, setelah itu jus buah, dilanjutkan dengan tim saring, kemudian tim cincang, baru kemudian makanan lain yang lebih padat.
  • Perkenalkan makanan satu persatu, dengan memperhatikan bahwa makanan benar-benar bisa diterima dengan baik. Jangan dulu mencampur dua atau lebih makanan dalam sekali penyajian, tapi berikan dulu satu jenis bahan makanan selama tiga sampai empat hari berturut-turut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah bayi alergi terhadap bahan makanan tersebut. Apalagi jika memang ada riwayat alergi makanan pada orangtua atau anggota keluarga yang lain. Disamping itu, bila pemberian berbagai jenis makanan diberikan sekaligus bersamaan, maka memori rasa tiap jenis makanan tidak akan terlatih. Kelak, si kecil akan sulit mengonsumsi makanan yang beraneka ragam. Setelah bayi mulai terlatih, kita boleh mencampur aneka macam makanan pendamping ASI.
  • Mulailah dengan memberikan sereal berbahan dasar beras, karena kemungkinan alerginya paling kecil. Baru kemudian berikan sayur dan buah-buahan. Usahakan memberikan sayuran dulu baru buah karena jika anak sudah mengenal dan menyukai rasa manis buah, anak akan cenderung menolak ketika diberi sayuran yang biasanya agak langu.
  • Makanan yang memiliki kemungkinan menimbulkan alergi, biasanya protein hewani, sebaiknya tidak diberikan terlalu dini. Untuk lebih jelasnya, bisa dibaca kembali tentang ”Alergi Makanan” pada majalah As-Sunnah edisi 02/ tahun XI/1428 H/2007M.
  • Cara memberikan makanan pada bayi mempengaruhi perkembangan emosional dan kejiwaannya. Oleh karena itu, jangan dipaksakan tapi hendaknya kita memberikan makanan saat bayi benar-benar lapar.
  • Jika bayi sangat menyenangi makanan tertentu, jangan berikan makanan tersebut terus-menerus. Berikan sebagai variasi sehari sekali meskipun makanan tersebut memiliki kandungan gizi yang baik. Jika kita ikuti kemauan bayi, dikhawatirkan pemberian makanan yang sama secara terus-menerus akan menimbulkan kebosanan. Disamping itu, bayi menjadi pemilih makanan dan tidak mengenal variasi makanan yang lain.
  • Kalau bayi menolak makanan tertentu, ganti dengan yang lain dengan tetap memperhatikan penganekaragaman jenis bahan makanan. Jika sudah berjalan beberapa lama, coba lagi berikan makanan yang ditolak anak, tentu saja dengan hati-hati dan tidak memaksa. Jika tetap tidak mau, ganti makanan tersebut dengan makanan lain dengan kandungan gizi yang sama atau mendekati.
  • Jika si kecil sudah mengatupkan mulutnya rapat-rapat atau memalingkan wajahnya dari sendok, itu pertanda sudah kenyang maka sebaiknya kita berhenti menyuapi anak dan tidak memaksanya makan.
  • Ibu perlu bersabar dan menciptakan suasana makan yang menyenangkan. Biasakan anak untuk duduk dengan tenang sambil menikmati makanannya.
  • Jika anak sulit makan, cari tahu sebabnya dan segera atasi. Jangan sepelekan kesulitan makan pada anak karena bisa menyebabkan asupan gizi menjadi kurang yang pada akhirnya akan menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan. Untuk lebih jelasnya, bisa disimak kembali pembahasan tentang ”Sulit Makan pada Anak” di majalah As-Sunnah edisi 03/ tahun XI/1428 H/2007M.
  • Berikan makanan pendamping ASI dengan menyendokinya. Jangan menggunakan botol susu karena bisa mendorong bayi jadi makan berlebihan dan menyebabkan bayi tersedak.
  • Jangan menambahkan garam pada makanan bayi karena ginjal bayi belum siap menerima dan mengolah garam.
  • Jangan menambahkan penyedap rasa (vetsin, MSG/monosodium glutamat) pada makanan bayi.
  • Usahakan tidak menambahkan gula ke dalam makanan bayi. Jika terpaksa, pilihlah jenis gula fruktosa dibanding gula sukrosa. Fruktosa merupakan gula sederhana yang secara alami terdapat di dalam buah.
  • Jangan lupa untuk selalu mencuci peralatan makan bayi dan bahan-bahan makanan (sayur, buah, dan lain-lain) yang akan diberikan pada bayi.
Pilih yang Alami dan Berkualitas
Hendaknya kita memilih bahan-bahan untuk makanan pendamping ASI dari sumber yang alami. Daripada membeli makanan instan, akan lebih baik jika kita meracik dan memasak sendiri makanan untuk buah hati kita. Dengan begitu, akan lebih terjamin kebersihan dan kesehatannya karena tanpa tambahan bahan pengawet, penyedap rasa, bahan pewarna, dan bahan tambahan lainnya. Perhatikan juga variasi dan kelengkapan kandungan gizinya, karena akan berpengaruh pada pertumbuhan dan kecerdasannya. Oleh karena itu, luangkan waktu sejenak untuk menyiapkan makanan bergizi bagi anak kita. Tidak perlu ragu untuk bertanya pada dokter, ahli gizi, atau ibu lain yang berpengalaman. Bisa juga dengan banyak membaca buku tentang gizi dan kesehatan anak. Dengan begitu, insyaAllah kita akan mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan tentang gizi anak. Selamat mencoba, semoga Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa melimpahkan nikmat kesehatan pada keluarga kita.
Penulis: dr. Avie Andriyani (dimuat di majalah As Sunnah edisi 01/Thn XIII/Rabiul Tsani 1430H/April 2009M)
Sumber:
  • dr. Zulfito M, Ayu Bulan, SKM, Buku Pintar Menu Bayi, Penerbit PT. Wahyu Media, Jakarta.
  • Tuti Soenardi, Variasi Makanan Bayi, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Rabu, 10 Oktober 2012


Ratapan dan rintihan bayi ketika menangis mungkin akan terdengar sama pada awalnya, tetapi jika Anda mendengarkan dengan lebih cermat, tangisan tersebut ternyata berbeda dan memiliki arti tertentu. Tangisan bayi dapat menunjukkan tanda-tanda terkait dengan kondisi fisik maupun mentalnya yang sedang tidak baik. Berikut ini adalah pada bayi yang ditandai oleh tangisan di bawah ini :

1. Lapar: tangisan pendek dan bernada rendah
Bayi yang merasa lapar akan menangis dengan nada rendah dan irama tangisan yang naik turun. Tangisan juga tidak akan berlangsung lama dan biasanya disertai isyarat lapar lainnya seperti mengisap jari-jarinya.

2. Penat: cengeng dan berteriak
Ketika bayi lelah atau tidak nyaman, dirinya akan mudah sekali menangis dan berteriak. Atasi hal ini dengan menggendong bayi di bahu untuk menenangkannya dan agar bayi mengantuk. Cara yang tepat untuk mengobati kelelahannya adalah dengan tidur untuk memulihkan tenaga.

3. Bosan: rewel kemudian menangis
Jika bayi merasa bosan akan menunjukkan tanda seperti rewel dan kemudian menangis. Bayi yang bosan hanya menginginkan perhatian dari orangtuanya, sehingga bayi akan segera tenang kembali setelah Anda meraih dan memeluknya.

4. Sakit: merengek
Bayi yang sakit atau merasakan nyeri di tubuhnya akan merengek lemah sepanjang hari dan merintih lemah seakan tidak memiliki energi yang kuat untuk menangis. Selain itu, bayi mungkin akan menunjukkan tanda-tanda lain seperti lesu dan kehilangan nafsu makan.

5. Kolik: tangisan berlangsung hingga berjam-jam
Kolik adalah suatu keadaani yang belum jelas diketahui penyebabnya sampai sekarang, tetapi salah satu penyebab yang mungkin adalah bayi terlalu banyak menghirup udara tanpa bersendawa yang menyebabkan perutnya kembung dan terasa sakit.

Bayi yang mengalami kolik biasanya akan menangis selama beberapa jam atau bahkan berhari-hari. Kolik bisa terjadi setiap saat dalam minggu-minggu pertama bayi yang baru lahir dan biasanya akan hilang pada saat bayi berusia 3 bulan.seputar anak

Selasa, 09 Oktober 2012

Sop Daging Sapi

Bahan :
* Buntut Sapi ½ kg
* Wortel 6 bh, potong * 3 cm belah dua memanjang
* Kentang 3 bh, potong dadu
* Daun Seledri cincang halus
* Irisan Bawang Merah goreng
* Mentega 3 sdm

 Bumbu :
* 3 siung bawang putih
* Lada butir sesuai selera
* Biji Pala * 1 cm
* Garam secukupnya
* Penyedap rasa secukupnya
* Gula pasir 1 sdt
* Kayu Manis 1 cm
* Cengkeh 5 bh

Cara Membuat :
1. Rebus buntut sapi selama + 1 jam atau sampai daging agak empuk.
2. Haluskan bawang putih, lada, biji pala dan garam lalu goring dalam mentega
3. Masukan cengkeh dan kayu manis, setelah harum angkat lalu masukan pada rebusan buntut sapi.
4. Masukan wortel dan kentang, rebus sampai matang
5. Masukan daun seledri, penyedap rasa dan gula
6. Aduk rata, matikan api dan taburi dengan bawang merah goreng.

Sabtu, 06 Oktober 2012

Bakso Sapi Special



Bahan Bakso:
250 gram daging sapi, giling sampai halus sekali
125 gram tepung kanji
25 cc air
1/2 sendok makan garam
2 siung bawang putih, haluskan
1/4 sendok teh merica bubuk

Kuah ayam:
750 cc kaldu ayam
1/2 sendok teh merica bubuk
1 sendok teh garam
1 batang daun bawang, iris tipis

Cara membuat Bakso:
1. Campur daging sapi giling dengan tepung kanji, garam, bawang putih, dan merica bubuk, uleni sambil ditambah air sedikit-sedikit sampai adonan licin.
2. Didihkan air yang agak banyak, lalu kecilkan api sampai air tidak bergolak lagi.
3. Kepal adonan hingga keluar dari genggaman, sendoki dan masukkan ke dalam air mendidih tadi,
4. Rebus kira-kira 10 menit, jaga air jangan sampai bergolak agar bakso tidak pecah.
5. Kuah ayam: didihkan kaldu ayam, masukkan merica bubuk dan garam, aduk rata, lalu masukkan bakso, didihkan kembali, angkat dari api, taburi dengan daun bawang.
6. Biasanya disajikan bersama-sama dengan Mi Ayam Jamur dan Pangsit Rebus.

Susu Kedelai Nikmat

Cara Membuat Susu Kedelai yang tidak langu tidaklah sesulit yang dibayangkan.
Resep berikut ini mudah anda praktekkan dirumah bagaimana cara membuat susu kedelai yang enak, bergizi dan lezat.

Bahan-bahan membuat susu kedelai : 

  1. Kacang Kedelai – 1/2 kg (sesuai kebutuhan)
  2. Gula pasir – sesuai selera
  3. Garam – secukupnya
  4. Vanili - 1 bungkus (untuk 1/2 kg kedelai)      

Peralatan membuat susu kedelai:

  1. Blender
  2. Kompor
  3. Panci
  4. Kain tipis yang bersih
Langkah-langkah cara membuat susu kedelai :
  1. Kedelai dicuci bersih lalu direndam di air bersih selama 8 – 12 jam, kira-kira sampai mengembang dan empuk. Gantilah airnya setiap 4 jam sekali.
  2. Setelah itu bilas dengan air bersih sampai bersih.
  3. Kemudian direbus sampai matang / agak empuk, lalu tiriskan.
  4. Setelah agak dingin lalu diblender dengan perbandingan 1(kedelai) banding 2(air) agar mendapatkan susu kedelai yang kentalnya sedang.
  5. Kemudian hasilnya disaring dengan saringan kain tipis yang bersih. Penyaringan dapat dilakukan dengan diperas agar semua kandungan kedelai bisa keluar.
  6. Hasilnya berupa susu mentah kemudian direbus hingga mendidih sekali saja.
  7. Kecilkan api dan biarkan di atas api sampai +- 15 menit sambil terus di aduk aduk tujuannya agar susu kedelai lebih tahan lama dan tidakmudah basi selain itu juga agar susu kedelai bisa tercampur dengan baik/ tidak mengendap bila di biarkan.
  8. Setelah itu tambahkan gula dan garam sesuai selera, juga masukkan vanili untuk penambah aroma, atau kalau mau ditambah jahe juga boleh atau perasa strawberry , durian dll sesuai selera.
  9. Setelah itu berarti susu kedelai siap dihidangkan. Nikmat disantap hangat-hangat, segar bila sudah didinginkan, lebih menggairahkan bila dimasukkan kulkas pendingin.


Susu kedelai bisa divariasikan rasa dan khasiatnya, bisa ditambah perasa durian, ciklat, strawbery dll sesuai selera. Untuk vitalitas dan stamina tubuh bisa juga ditambahkan madu saat sudah hangat agar madunya tidak rusak. Bila untuk ibu hamil dan menyusui bisa ditambahkah daun katuk untuk melancarkan asi.

Agar lebih tahan lama, setelah dingin segerakan simpan di lemari es agar susu kedelai bisa tahan lebih lama.

Jumat, 05 Oktober 2012

Abstrak Tesis

ABSTRAK

FITTA UMMAYA SANTI: Evaluasi Dampak Program Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) bagi Warga Belajar pada Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di Kabupaten Kebumen. Tesis. Yogyakarta: Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta, 2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) dampak program pendidikan kecakapan hidup di lembaga kursus dan pelatihan (PKH-LKP) bagi warga belajar ditinjau dari aspek ekonomi, psikologis, dan sosial, 2) faktor pendukung dan faktor penghambat bagi warga belajar dalam mengimplementasikan hasil pelatihan program PKH-LKP.

Penelitian ini menggunakan pendekatan evaluatif dengan menggunakan model Goal Free Evaluation. Subjek penelitian ini adalah lulusan program PKH-LKP bidang menjahit tahun 2010, yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, dokumentasi, dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis interaktif Miles & Huberman yang dilakukan melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
           
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. 1) Dampak ekonomi yang diperoleh warga belajar program PKH-LKP adalah: pemerolehan pekerjaan, peningkatan pendapatan dan kemandirian, dan pemenuhan kebutuhan hidup.  Dampak psikologis yang diperoleh warga belajar program PKH-LKP adalah: perasaan senang dan  percaya diri dalam kehidupan sehari-hari. Dampak sosial yang diperoleh warga belajar program PKH-LKP adalah: memperoleh banyak teman/relasi, dapat membelajarkan orang lain dari keterampilan yang diperoleh, dan peningkatan partisipasi dalam keluarga dan masyarakat. 2) Faktor pendukung bagi warga belajar dalam mengimplementasikan hasil pelatihan program PKH-LKP adalah: keterampilan yang diperoleh lulusan program PKH-LKP bidang menjahit cukup menjadi bekal untuk bekerja di perusahaan atau mandiri, kebutuhan tenaga kerja di industri konveksi/garmen masih terbuka luas, peluang usaha mandiri di desa yang masih terbuka, adanya dukungan keluarga dan masyarakat. Faktor penghambat implementasi hasil pelatihan program PKH-LKP adalah: bagi lulusan yang bekerja di industri yaitu: perasaan tidak kerasan dan masa training yang penuh tantangan sedangkan lulusan yang bekerja mandiri faktor penghambatnya adalah: kesulitan modal di awal usaha dan motivasi berwirausaha yang kurang.

Kata kunci: dampak program, pendidikan kecakapan hidup, lembaga kursus dan pelatihan